Pasar
hijab adalah bisnis yang sangat menjanjikan, dan menunjukkan potensi
menggiurkan bagi para pelaku bisnis.
Dengan
perubahan tren dan peningkatan kesadaran akan gaya hidup modest,
banyak peluang baru telah muncul di industri fashion muslim
ini.
Namun,
untuk berhasil di pasar kompetitif ini, memahami prospek, menghadapi tantangan,
dan menerapkan strategi yang tepat harus Anda lakukan.
Peluang Bisnis Hijab tidak hanya menawarkan potensi keuntungan yang besar, tapi juga memberikan ruang bagi inovasi dan kreativitas dalam pengembangan produk.
Dengan
melihat angka pertumbuhan bisnis hijab yang terus meningkat, tidak diragukan
lagi bahwa industri ini layak untuk mendapatkan perhatian lebih dari para
pelaku bisnis dan investor.
Potensi
Bisnis Hijab
Berdasarkan
data dari Thomson Reuters, potensi pasar hijab di tingkat global
menunjukkan prospek yang sangat menjanjikan, dengan diperkirakan market
share ekonomi Islam akan mencapai 3.007 miliar USD di tahun 2023.
Tak hanya
itu, menurut Data World Economic Forum (WEF) terkait
penggunaan hijab masyarakat Indonesia, sejak tahun 2022 sudah mencatat angka
1,02 miliar per tahun, dengan nilai transaksi mencapai sekitar US$6,09 miliar
atau setara Rp 91,135 triliun.
Faktor
pendorong utamanya adalah jumlah penduduk muslim di dunia yang mencapai sekitar
1,8 miliar, atau 24% dari total populasi dunia.
Potensi
bisnis hijab terbukti sangat besar, mencerminkan keberagaman pasar yang
tersedia.
Generasi
millennial muslim yang semakin tumbuh menambah optimisme pada potensi hijab
global, karena mewakili tren dan permintaan terbaru dalam fashion muslim.
Data
tersebut menunjukkan betapa luasnya peluang usaha dalam industri hijab, dengan
permintaan yang tinggi dan nilai transaksi yang menjanjikan, menawarkan peluang
emas bagi pelaku usaha untuk mengembangkan produk dan jasa di sektor fesyen
hijab.
Pertumbuhan
Bisnis Hijab
Muslimwear telah menjadi komoditas yang
sangat dicari dan industri yang tumbuh pesat, contohnya di Indonesia.
Menurut data dari BPS (2013), jumlah perusahaan yang
bergerak di sektor fesyen Muslim mencapai 1.107.955 unit.
Sekitar
10% perusahaan besar, 20% adalah perusahaan menengah, 70% adalah usaha kecil.
Hijup, sebagai contoh, kini memiliki
200 desainer dan basis pelanggan yang terus berkembang di 100 negara.
Penjual muslimwear lain
yang tumbuh pesat, Elhijab, kini memiliki lebih dari 184 outlet ritel di
seluruh Indonesia.
Masih
banyak pebisnis lainnya yang ikut mengembangkan bisnis ini, dengan target pasar
yang sudah jelas.
Pasar
untuk produk fashion Muslim di luar Indonesia sudah sangat besar dengan laporan
terbaru dari Forbes menempatkan Turki sebagai pasar terbesar, diikuti oleh Uni
Emirat Arab dan Iran.
Indonesia
sendiri adalah pasar terbesar ketiga.
Tren
Bisnis Hijab
Menurut Indonesia SME, dari 750.000 UMKM yang
bergerak di sektor pakaian di Indonesia, sekitar 30% di antaranya adalah
produsen muslimwear, dengan perusahaan besar menduduki 40%,
sementara usaha kecil dan menengah masing-masing menduduki 30% dari pasar.
Muslimwear ini termasuk penjualan gamis
dan hijab, yang sangat diminati di Indonesia.
Dengan 87%
penduduk Muslim berjumlah sekitar 254 juta penduduk Indonesia, tidak heran jika
Indonesia menjadi konsumen fashion muslim terbesar ketiga di
dunia bahkan jumlah belanjanya mencapai 20 miliar USD atau setara dengan 300
triliun rupiah.
Angka ini
terbilang besar untuk suatu negara.
Hal ini
adalah bukti bahwa trend bisnis hijab di Indonesia terbukti sangat tinggi yang
antusiasnya besar.
0 komentar:
Posting Komentar